Rabu, 02 April 2014

cermin datar, cembung, dan cekung

Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapatmemantulkan bayangan benda dengan sempurna. Cermin sangat familiar bagi manusia. Buat sobat hitung yang suka berdandan pasti tidak asing lagi dengan yang namanya cermin (cermin datar). Asal sobat hitung ketahui sejak 8000 tahun silam manusia telah mengenal cermin alam dari bebatuan yang mengkilap. Dalam Optik fisika kita kenal ada 3 jenis cermin, yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. Berikut ini rangkuman rumushitung mengenai ketiga jenis cermin tersebut. Cermin Datar Sejalan dengan namanya, cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata (tidak lengkung). Cermin datar banyak digunakan untuk berhias maupun dijadikan komponen alat-alat tertentu seperti periskop dan peralatan yang lainnya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip cermin datarJika sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka jumlah bayangan benda (n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan rumus berikut n = (\frac{360^{o}}{A}-m)dengan ketentuan jika 360/A = GENAP, maka m = 1 360/A = GANJIL, maka m = 0

cermin datar, cembung, dan cekung

Cermin adalah sebuah benda dengan permukaan yang dapatmemantulkan bayangan benda dengan sempurna. Cermin sangat familiar bagi manusia. Buat sobat hitung yang suka berdandan pasti tidak asing lagi dengan yang namanya cermin (cermin datar). Asal sobat hitung ketahui sejak 8000 tahun silam manusia telah mengenal cermin alam dari bebatuan yang mengkilap. Dalam Optik fisika kita kenal ada 3 jenis cermin, yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. Berikut ini rangkuman rumushitung mengenai ketiga jenis cermin tersebut. Cermin Datar Sejalan dengan namanya, cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata (tidak lengkung). Cermin datar banyak digunakan untuk berhias maupun dijadikan komponen alat-alat tertentu seperti periskop dan peralatan yang lainnya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama besar. Bayangan yang dibentuk oleh 2 cermin datar dengan sudut lancip cermin datarJika sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut lancip (θ) maka jumlah bayangan benda (n) yang dibentuk oleh cermin tersebut dapat dicari dengan rumus berikut n = (\frac{360^{o}}{A}-m)dengan ketentuan jika 360/A = GENAP, maka m = 1 360/A = GANJIL, maka m = 0 Contoh Soal Cermin Datar 1 Sobat punya dua cermin datar yang membentuk sudut 60º dan meletakkan korek api di muka cermin tersebut, berpakah bayangan korek api yang terbentuk dari cermin datarbtersebut? n = (\frac{360^{o}}{A}-m) n = 360º/60º – 1 (m bernilai 1 karena 360/60 hasilnya genap) n = 5 buah bayangan Sobat hitung mungkin sering menjumpai soal cermin datar seperti ini, Jika si A tingginya x cm, maka berapa tinggi cermin datar minimal agar si A bisa melihat seluruh tubuhnya di cermin datar tersebut? untuk mencari tinggi cermin datar nya menggunakan rumus Tinggi Cermin Datar = 1/2 x Tinggi Benda contoh soal cermin datar 2 Tinggi Mahmud 178 cm, berapa tinggi cermin yang dibutuhkan agar ia bisa melihat seluruh tubuhnya di dalam cermin? jawab : Tinggi Cermin Datar = 1/2 x 178 = 69 cm Cermin Cekung Kalau cermin datar bentuk permukaannya datar, Cermin cekung bentuknya lengkung teratur ke dalam. Cermin cekung mempunyai fokus positif. Sifat Cermin Cekung Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tergantung dari posisi bendanya. Bagaimana menentukan sifat bayangan benda di cermin cekung? Berikut rangkuman singkatnya Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu = 5 Jika ruang bayangan > ruang benda maka sifat bayangannya diperbesar. Jika ruang bayangan < ruang benda maka sifat bayangannya diperkecil Hanya bayangan di ruang 4 yang bersifat maya dan tegak selebihnya bersifat nyata dan terbalik Sifat Cahaya (sinar) yg dipantulkan Cermin Cekung 1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui fokus 2. Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu utama. sinar istimewa cermin cekung 3 3. Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan kembali ke arah yang sama. sinar istimewa cermin cekung 2 Rumus Cermin Cekung Cermin Cekung berfokus positif. Jika sobat mempunyai benda dengan jarak S dari cermin maka untuk mencari jarak bayangannya menggunakan rumus \frac{1}{f}= \frac{1}{s}+\frac{1}{s'}f = fokus cermin s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda Manfaat Cermin Cekung di Kehidupan Sehari-hari Pemanfaatan cermin cekung cukup banyak diantaranya Digunakan sebagai pemantul pada lampu mobil atau berbagai lampu sorot yang lain pemntul pada lampu senter Sebagai antena parabola penerima sinyal radio Sebagai pengumpul sinar matahari pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Contoh Soal Cermin Cekung 1. Sebuah benda setinggi 1 cm di depan cermin cekung dengan fokus 2 cm, jika benda berada pada jarak 3 cm, tentukan jarak Bayangan (S’) perbesaran Tinggi Bayangan (h’) sifat bayangan jawab : Jarak Bayangan 1/f = 1/s +1/s’ 1/2 = 1/3 + 1/s’ 1/s’ = 1/2-1/3 1/s’ = 3/6-2/6 1/s’ = 1/6 s’ = 6 cm Perbesaran M = S’/s = 6/3 = 2 kali Tinggi Bayangan M = h’/h 2 = h’/1| h’ = 2 cm sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar Cermin Cembung Cermin cembung bentuknya cembung atau lengkung ke luar. Kalau sobat hitung punya perut buncit mirip dengan itu :D. Kalau sobat lihat kaca spion motor atau mobil, itulah contoh cermin cembung. Cermin cembung fokusnya bernilai negatif. Jadi dalam perhitungan matematisnya nanti f selalu bernilai negatif. Sifat bayang yang dibentuk cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil. Sifat Sinar yang dipantulkan cermin cembung 1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari fokus sinar istimewa cermin cembung 1 2. Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R sinar istimewa cermin cembung 3 3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama sinar istimewa cermin cembung 2 Rumus Cermin Cembung Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya saja nilai fokusnya (F) negatif. Untuk rumus perbesaran cermin cembung sama seperti cermin cekung. rumus cermin cembung Contoh Soal Cermin Cembung Sebuah benda diletakkan 4 cm di depan cermin cembung yang berfokus 6 cm. Letak bayangan yang terbentuk adalah … s= 4 cm f= 6 cm Jawab: 1/f = 1/So + 1/S’ -1/6 =1/4+1/s’ -1/s’ = 1/6 + 1/4 -1/s’ =2/12 + 3/12 -1/s’= 5/12 s’ = 12/5 = -2,4 cm Sifat bayangan Tegak, Maya, dan Diperkecil Manfaat Cermin Cembung di Kehidupan Sehari-hari 1. Cermin Cembung dipakai sebagai kaca spion berbagai alat transportasi 2. Sebagai Cermin Pencegah Tabrakan yang sering dipasang di pertigaan atau di perempatan jalan

soal fisika beserta pembahasannya

1. Panjang fokus sebuah lensa cembung (lensa konvergen) 15 cm. Benda yang tingginya 5 cm terletak di sebelah kiri lensa tersebut. Tentukan jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan dan sifat bayangan jika jarak benda dari lensa cembung adalah 5 cm. Pembahasan Diketahui : Panjang fokus (f) = 15 cm Panjang fokus lensa cembung bertanda positif karena titik fokus lensa cembung dilalui berkas cahaya atau bersifat nyata. Tinggi benda (h) = 5 cm Jarak benda (s) = 5 cm Ditanya : jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan dan sifat bayangan Jawab : Gambar pembentukan bayangan benda oleh lensa cembung : Jarak bayangan (s’) : 1/s’ = 1/f – 1/s = 1/15 – 1/5 = 1/15 – 3/15 = -2/15 s’ = -15/2 = -7,5 cm Jarak bayangan bertanda negatif artinya bayangan bersifat maya atau bayangan tidak dilewati berkas cahaya. Jarak bayangan 7,5 cm lebih besar daripada jarak benda 5 cm. Perbesaran bayangan (M) : M = -s’/s = -(-7,5)/5 = 7,5/5 = 1,5 kali Perbesaran bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak terbalik. Ukuran bayangan 1,5 kali lebih besar daripada ukuran benda. Tinggi bayangan (h’) : M = h’/h h’ = M h = (1,5)5 = 10/3 = 7,5 cm Tinggi bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak terbalik. Tinggi bayangan 7,5 cm lebih besar daripada tinggi benda 5 cm. Sifat bayangan Berdasarkan perhitungan di atas disimpulkan sifat-sifat bayangan benda yang dibentuk oleh lensa cekung adalah : - maya atau berkas cahaya tidak melewati bayangan - Tegak atau tidak terbalik - Diperbesar atau ukuran bayangan lebih kecil daripada ukuran benda - Jarak bayangan lebih besar daripada jarak benda 2. Suatu benda setinggi 10 cm berjarak 60 cm di depan lensa cekung yang mempunyai panjang fokus 30 cm. Hitung jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan dan sifat-sifat bayangan! Pembahasan Diketahui : Panjang fokus (f) = -30 cm Panjang fokus lensa cekung bertanda negatif karena titik fokus lensa cekung tidak dilalui berkas cahaya atau bersifat maya. Tinggi benda (h) = 10 cm Jarak benda (s) = 60 cm Ditanya : Jarak bayangan (s’), perbesaran bayangan (M), tinggi bayangan (h’) dan sifat bayangan Jawab : Gambar pembentukan bayangan benda oleh lensa cekung : Jarak bayangan (s’) : 1/s’ = 1/f – 1/s = -1/30 – 1/60 = -2/60 – 1/60 = -3/60 s’ = -60/3 = -20 cm Jarak bayangan bertanda negatif artinya bayangan bersifat maya atau tidak dilewati berkas cahaya. Jarak bayangan 20 cm lebih kecil daripada jarak benda 60 cm. Perbesaran bayangan (M) : M = -s’/s = -(-20)/60 = 20/60 = 1/3 kali Perbesaran bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak terbalik. Ukuran bayangan 1/3 kali lebih kecil daripada ukuran benda. Tinggi bayangan (h’) : M = h’/h h’ = M h = (1/3)10 = 10/3 = 3,3 cm Tinggi bayangan bertanda positif artinya bayangan tegak atau tidak terbalik. Tinggi bayangan 3,3 cm lebih kecil daripada tinggi benda 10 cm. Sifat bayangan Berdasarkan perhitungan di atas disimpulkan sifat-sifat bayangan benda yang dibentuk oleh lensa cekung adalah : - maya atau berkas cahaya tidak melewati bayangan - tegak atau tidak terbalik - diperkecil atau ukuran bayangan lebih kecil daripada ukuran benda - jarak bayangan lebih kecil daripada jarak benda 3. Sebuah balok berada tegak di depan cermin datar. Gambarkan pembentukan bayangan oleh cermin datar dan tentukan sifat-sifat bayangan! Pembahasan Sifat-sifat bayangan : Maya (berkas cahaya tidak melewati bayangan) Tidak terbalik Ukuran bayangan = ukuran benda Jarak bayangan = jarak benda 4. Sebuah bandul sederhana terdiri dari tali yang mempunyai panjang 40 cm dan pada ujung bawah tali digantungi beban bermassa 100 gram. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 maka periode dan frekuensi ayunan bandul sederhana adalah… Pembahasan Diketahui : Panjang tali (l) = 40 cm = 0,4 meter Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 Ditanya : Periode (T) dan frekuensi (f) Jawab : Rumus periode bandul sederhana : Keterangan : T = periode, l = panjang tali, g = percepatan gravitasi Periode bandul sederhana : Frekuensi bandul sederhana : Cara 1 : f = 1/T = 1/1,256 = 0,8 Hertz Cara 2 : 5. Hitunglah panjang dawai pada jam bandul yang berdetak satu kali per detik. Pembahasan Diketahui : Periode (T) = 1 sekon Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 Ditanya : Panjang dawai (l) Jawab : Rumus periode dawai : Panjang dawai : 6. Sebuah bandul sederhana mempunyai tali 50 cm dan beban bermassa 50 gram. Titik tertinggi beban adalah 10 cm di atas titik terendah. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, tentukan (a) periode dan frekuensi bandul (b) kelajuan beban pada titik terendah. Pembahasan Diketahui : Panjang tali (l) = 90 cm = 0,9 meter Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 Perubahan ketinggian (h) = 20 cm = 0,2 meter Ditanya : (a) T dan f (b) v Jawab : (a) Periode (T) dan frekuensi (f) ayunan bandul sederhana Periode Frekuensi : f = 1/T = 1/1,884 = 0,53 Hertz. (b) Kelajuan (v) beban pada titik terendah Soal ini berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik. Ketika berada pada titik tertinggi, beban mempunyai energi potensial gravitasi maksimum dan beban tidak mempunyai energi kinetik karena beban diam sesaat ketika berbalik arah. Pada saat beban mulai bergerak ke bawah, energi potensial gravitasi berubah menjadi energi kinetik. Ketika berada pada titik terendah, semua energi potensial gravitasi berubah menjadi energi kinetik. Jadi pada titik terendah, energi kinetik beban bernilai maksimum dan energi potensial gravitasi beban bernilai nol. Energi mekanik awal = energi potensial gravitasi = m g h Energi mekanik akhir = energi kinetik = ½ m v2 Hukum kekekalan energi mekanik : Energi mekanik awal = energi mekanik akhir Energi potensial gravitasi = energi kinetik m g h = ½ m v2 2 g h = v2 (2)(10)(0,2) = v2 4 = v2 v = 2 m/s 7. Suatu pegas mempunyai konstanta 100 N/m. Ujung atas pegas dikaitkan pada penyanggah dan ujung bawah pegas digantungi beban bermassa 4 kg. Jika pegas digetarkan harmonik sederhana maka periode dan frekuensi getaran pegas adalah… Pembahasan Diketahui : Konstanta pegas (k) = 100 N/m Massa beban (m) = 4 kg Ditanya : Periode (T) dan frekuensi (f) pegas Jawab : Rumus periode gerak harmonik sederhana : Keterangan : T = periode getaran pegas, m = massa beban, k = konstanta pegas Periode getaran pegas : Frekuensi getaran pegas : f = 1/T = 1/1,256 = 0,8 Hertz 8. Data hasil percobaan pertambahan panjang pegas ketika digantungi beban ditunjukan pada tabel di bawah. Jika pegas tersebut digantungi beban bermassa 50 gram lalu pegas digetarkan harmonik sederhana maka frekuensi dan periode getaran sistem pegas-beban adalah… Pembahasan Diketahui : Massa beban (m) = 50 gram = 0,05 kg Konstanta pegas (k) = …. Ditanya : Frekuensi (f) dan periode (T) Jawab : Konstanta pegas : Frekuensi getaran pegas : Periode getaran pegas : T = 1/f = 1/15,9 = 0,06 sekon

5 Eksperimen Fisika Yang Sangat Sederhana

1.Membuat api dari es Alat dan bahan yang diperlukan: 1. Tempurung kelapa atau mangkuk 2. Kertas dan plastik 3. Air 4. Almari es 5. Rumput kering atau benda yang mudah terbakar langkah-langkah pembuatan: * buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih: 1. Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok) 2. Isi tempurung/mangkok dengan air 3. Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku. 4. Pisahkan es dari tempurung. # pada siang hari (sekitar pukul 11.00 – 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering. 2. ROKET MINI Alat dan bahan : * Alumunium foil * Kotak korek api + batang korek api * Penjepit kertas (paper clip) * Jarum atau segala apapun yang lurus pokoknya. * Gunting Langkah percobaan : * Gunting alumunium foil dengan lebar 8 cm x 3 cm. * Potong bagian kepala dari batang korek api dan letakkan di atas alumunium foil. Lihat gambar! * Gulung bagian ujung kiri alumunium foil sehingga membentuk tabung dengan bagian kepala korek api di tengahnya. Ingat membentuk tabung, jangan ditekan alumunium foilnya. * Ambil dan luruskan paper clip. Kemudian ujung paper clip tersebut masukkan ke dalam lubang tabung alumunium foil tadi sehingga menyentuh kepala batang korek api. Ingat jangan menyentuh alumunium tapi kepala korek api ya. * Nah sekarang baru tekan si alumunium sampai rapat. * Gulung lagi alumunium foil 2-3 kali, kemudian sobek sisanya. Lihat gambar! * Si ujung alumunium yang dekat paper clip diputar sampai erat, dan si ujung alumunium yang dekat korek api diputar kemudian digunting. * Lepaskan paper clip terus masukkan jarum pada lubang bekas paper clip tadi. * Selesai deh roket sederhananya, yang kita perlukan sekarang ialah landasannya. * Landasannya bisa dari bungkus korek api atau sisa alumunium foil. * Usahakan agar si roket membentuk sudut 45 derajat. * Maka terbanglah si roket mini ke angkasa. (Ga juga sih palingan cuma 8-10 meter dah turun lagi) Konsep Fisika : Korek api itu (kepalanya) merupakan bahan bakar yang baik untuk roket mini ini. Ketika roket mini ini dinyalakan, maka si kepala korek api ini akan terbakar dan menimbulkan panas dan gas. Karena gas tersebut dikelilingi oleh tembok alumuniumfoil, maka terjadi pengumpulan gas yang sangat tinggi di dalam roket. Dan akhirnya si roket terbang karena dorongan dari gas tersebut. 3. PERAHU BERTENAGA SABUN Sabun, tak ada hal yang aneh kan? benda tersebut biasanya kalian gunakan untuk mandi dan keperluan rumah tangga lainnya tapi pernahkan kalian mencoba menggunakan sabun sebagai tenaga untuk menggerakkan perahu?! Untuk itu marilahkita membuatnya, perhatikan ya! Alat dan bahan yang diperlukan: 1. karton yang agak tebal 2. gunting 3. ember/baskom penuh air 4. detergen Langkah-langkah pembuatan: * Buatlah rangka perahu dari karton seperti pada gambar kira-kira 7 cm x 3 cm (ukuran dapat disesuaikan). Ini gambarnya: * Letakkan perahu perlahan ke dalam ember yang telah diisi air. * Masukkan detergen sedikit demi sedikit di bagain belakang perahu. Dan lihat apakah yang akan terjadi. * Ternyata perahu akan melaju, mengapa ya? Ini disebabkan karena adanya pengaruh tegangan permukaan. Seperti yang kita tahu, karena adanya gaya kohesi antar molekul air khususnya di bagian permukaan membuat sebuah lapisan tipis dan fleskibel yang disebut tegangan permukaan. Dengan menambah detergen ternyata akan memecah lapisan air dan membuat perahu melaju. Catatan: Setelah melakukan satu kali percobaan, bersihkan kembali embernya kemudian gunakan air yang baru jika ingin melakukan percobaannya lagi. 4. LAMPU LAVA SEDERHANA percobaan untuk membuat lampu lava sederhana. Kalo ada yang belum tahu bentuk dan rupanya dapat lihat gambar di bawah ini. Untuk membuat lampu lava ini, sahabat hanya memerlukan bahan-bahan : * Gelas minum bening * Minyak sayur * Garam * Air * Pewarna makanan Langkah Kerja : 1. Tuangkan air ke dalam gelas sekitar 3/4 nya 2. Tambahkan 5 tetes pewarna makanan (warna bebas tergantung selera) 3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam gelas. Usahakan agar minyak sayur berada pada lapisan teratas 4. Kemudian taburkan 1 sendok garam di atas lapisan minyak 5. Perhatikan fenomena yang terjadi, jika perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat efeknya berlanjut 5. BOM Waduh ini eksperimen ko tentang bom sih? Tenang aja gak berbahaya ko, percobaan ini lumayan lah buat ngejahilin temen-temen di waktu senggang. Nah untuk ngebuatnya, bahanyang kalian butuhkan yaitu : * Air * Gelas ukur kecil * Plastik dengan penutup rapat kayak plastik obat * Baking soda * Cuka * Kertas Langkah Pembuatan : * Sobek kertas berbentuk persegi ukuran 10cmx10cm. * Masukkan 1 sendok baking soda kemudian lipat berbentuk persegi. # Kedalam wadah plastik masukkan 1/2 gelas kecil cuka dan 1/4 gelas kecil air hangat. # Setelah itu, masukkan kertas berisi baking soda tadi ke dalam wadad plastik lalu tutup rapat secepatnya. # Kocok plastik sebentar kemudian menghindar dan tiaraapp! (hahaha gak segitunya kali).

fungsi sistem pencernaan pada manusia

Fungsi Alat Sistem Pencernaan pada Manusia- Alat-alat pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Adapun enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan, yaitu kelenjar ludah, hati, pankreas, dan empedu. 1. Rongga Mulut. Makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang menyekresikan air liur. Masing-masing memiliki peran dalam proses pencernaan makanan. Gambar 6.6 rongga mulut terdapat lidah a. Fungsi Lidah. Lidah memiliki struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki ujung-ujung pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik. Melalui papila-papila ini, kita memperoleh informasi mengenai rasa (asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu (panas atau dingin) pada makanan yang kita makan. b. Fungsi Gigi. Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut. Pada bayi, gigi akan tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang tumbuh pertama kali tersebut dinamakan gigi susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur akan digantikan oleh gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu, gigi sulung berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20 gigi susu, sedangkan pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Berikut susunan gigi susu dan gigi tetap. Susunan Gigi Susu Jenis P C I I C P Rahang atas 2 1 2 2 1 2 Rahang bawah 2 1 2 2 1 2 Susunan Gigi Tetap Jenis M P C I I C P M Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3 Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3 Keterangan: I : insisivus = gigi seri (untuk memotong) C : caninus = gigi taring (untuk menyobek) P : premolar = geraham depan (untuk mengunyah) M : molar = geraham belakang (untuk mengunyah hingga halus) Gambar 6.7 Susunan gigi pada orang dewasa. Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian mahkota, leher, dan akar gigi (Gambar 6.8). Bagian gigi yang terlihat merupakan bagian mahkota, sedangkan bagian leher tertutup oleh lapisan gusi. Gigi dilapisi oleh lapisan email. Email merupakan lapisan paling keras pada tubuh manusia, sebagian besar dibangun oleh kalsium. Di bagian bawah lapisan email terdapat dentin. Di dalam lapisan dentin tersebut terdapat rongga pulpa, tempat pembuluh darah dan saraf berada. Gambar 6.8 Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher, dan akar gigi. c. Kelenjar Ludah. Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin (amilase). Enzim tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di mulut. Amilase mengubah amilum menjadi glukosa. Selain enzim, ludah juga mengandung zat antibakteri (lisozim) sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh mengandung lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan melumasi rongga mulut. Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah yang terdapat di dalam mulut (Gambar 6.9), yaitu: 1) glandula parotid, yang berada di mulut bagian belakang, di dekat telinga; 2) glandula submaksilaris, berada di rahang bawah; 3) glandula sublingualis, berada di bawah pangkal lidah. Gambar 6.9 Manusia mempunyai tiga pasang kelenjar ludah. 2. Kerongkongan (Esofagus). Kerongkongan berbentuk seperti tabung dengan panjang kira-kira 25 cm yang menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan ikut berperan dalam mendorong makanan menuju lambung. Kerongkongan dilengkapi sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot halus untuk tugas tersebut. Otot-otot tersebut tersusun memanjang dan melingkar sehingga mampu melakukan serangkaian kontraksi yang membuat makanan terdorong menuju lambung. Gerakan ini disebut gerakan peristaltik (Gambar 6.10). Gambar 6.10 Gerak peristaltik pada esofagus. Esofagus adalah saluran makanan yang menghubungkan mulut dan lambung 3. Lambung. Lambung pada manusia menyerupai kantung otot yang mampu menampung bahan makanan sebanyak 2 liter hingga 4 liter. Makanan masuk ke lambung melalui sfinkter kardiak yang merupakan otot melingkar antara esofagus dan lambung. Otot tersebut tertutup ketika tidak ada makanan yang masuk ke lambung. Lambung dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati 2. fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah; 3. pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus. Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik. Lambung memiliki tiga lapis otot halus yang tersusun memanjang (bagian luar), melingkar (bagian tengah), dan miring (bagian dalam). Kontraksi dinding lambung menghasilkan gerakan peristaltik yang menghancurkan makanan dan mencampurkannya dengan enzim-enzim yang dihasilkan oleh dinding lambung. Dinding lambung disusun oleh lapisan epitel sel selapis batang. Kontraksi otot lambung menyebabkan beberapa sel pada dinding lambung menyekresikan gastrin. Gastrin merangsang sel-sel kelejar di dinding lambung menyekresikan asam lambung. Asam lambung tersebut terdiri atas HCl, enzim-enzim pencernaan, dan lendir (mukus). Perhatikan Gambar 6.12. Gambar 6.11 Lambung dibagi menjadi tiga bagian, kardiak, fundus, dan pilorus. Lendir selain berfungsi mencampur makanan dengan enzim, juga berfungsi melindungi dinding lambung dari asam lambung. Dinding lambung sering mengalami pergantian karena sering rusak oleh HCl yang dihasilkannya. Gambar 6.12 Sel mukus melindungi dinding lambung. Dinding lambung menyekresikan berbagai macam enzim pencernaan. HCl berperan dalam membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam makanan yang tidak mati oleh ludah dalam mulut. HCl juga mengaktivasi sel-sel kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan pepsinogen. Dalam suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan berubah menjadi enzim yang aktif, yaitu pepsin. Pepsin akan mengubah protein menjadi protease dan pepton. Selain pepsin, beberapa enzim lain yang dihasilkan antara lain adalah renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu, dan lipase yang berfungsi mencerna lemak. Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam disebut kim (chyme). Melalui gerakan peristaltik, kim didorong menuju usus halus melewati sfinkter pilorik, yaitu otot yang berada di ujung lambung. 4. Usus Halus (Intestinum). Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut (Gambar 6.13). Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah. Gambar 6.13 Zat hasil sekresi hati dan pankreas masuk ke sistem pencernaan melalui duodenum. Hati menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus melewati saluran yang disebut ductus hepaticus (saluran empedu). Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino. Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat (NaHCO3), amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut “pancreas juice“. Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum. Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum (zat tepung) menjadi maltosa. Lipase memecah lemak (lipid) menjadi gliserol dan asam lemak. Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase (fungsinya dapat dilihat pada Tabel 6.3). Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Tabel 6.3 Enzim dan Peranannya dalam Pencernaan Makanan No. Nama Enzim Dihasilkan oleh Organ Tempat Enzim Bekerja Fungsi 1 Amilase (ptialin) Kelenjar ludah Mulut Amilum → maltosa 2 Pepsin Lambung Lambung Protein → polipeptida 3 Lipase Pankreas Usus halus Lemak → gliserol dan asam lemak 4 Amilase pankreas Pankreas Usus halus Amilum → maltosa 5 Tripsin Pankreas Usus halus Protein → polipeptida 6 Kemotripsin Pankreas Usus halus Protein → polipeptida 7 Karboksipeptidase Pankreas Usus halus Polipeptida → asam amino 8 Laktase Usus halus Usus halus Laktosa → glukosa dan galaktosa 9 Sukrase Usus halus Usus halus Sukrosa → glukosa dan fruktosa 10 Aminopeptidase Usus halus Usus halus Polipeptida → asam amino 11 Maltase Usus halus Usus halus Maltosa → glukosa Usus halus membentuk struktur yang disebut dengan vili (jonjot) dan mikrovili usus (Gambar 6.14). Struktur vili tersebut memperluas permukaan di dalam usus halus sehingga meningkatkan penyerapan. Seperti juga pada lambung, usus halus mempunyai otot-otot polos yang letaknya bertumpuk dan bersilangan. Ketika otot-otot ini berkontraksi, kim teraduk dan bersentuhan dengan dinding usus sehingga terdorong melewati usus halus yang panjangnya mencapai delapan meter. Sebagian zat diserap, sedangkan zat yang tidak dapat diserap terdorong menuju usus besar akibat gerakan otot-otot usus halus. Gambar 6.14 Dinding usus halus terspesialisasi untuk mengabsorpsi molekul-molekul kecil yang dihasilkan dari proses pencernaan. 5. Usus Besar. Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolon dan rektum (Gambar 6.16). Makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh usus halus, seperti serat pada sayuran dan buah-buahan serta lemak dan protein yang tidak dapat terurai, semuanya akan bercampur dengan air dan akan masuk ke dalam kolon. Di dalam kolon, terdapat berbagai jenis bakteri, salah satunya adalah Escherichia coli yang hidup bersimbiosis dengan manusia. Escherichia coli (E. coli) mencerna makanan yang tidak dapat dicerna enzim usus. E.coli menyekresikan beberapa zat seperti thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B3), vitamin B12, biotin (vitamin H), dan vitamin K. Zat-zat tersebut kemudian diserap oleh dinding kolon. 1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu: 1.1. Injesti Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya. 1.2. Pencernaan Mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita. 1.3. Pencernaan Kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim. 1.4. Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi. 1.5. Penyingkiran Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi. 2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu: 2.1. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus. 2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris) Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas. 3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia 1. Kelenjar ludah 2. Parotis 3. Submandibularis (bawah rahang) 4. Sublingualis (bawah lidah) 5. Rongga mulut 6. Amandel 7. Lidah 8. Esofagus 9. Pankreas 10. Lambung 11. Saluran pankreas 12. Hati 13. Kantung empedu 14. duodenum 15. Saluran empedu 16. Kolon 17. Kolon transversum 18. Kolon ascenden 19. Kolon descenden 20. Ileum 21. Sekum 22. Appendiks/Umbai cacing 23. Rektum/Poros usus 24. Anus 4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut: • Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi. • Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton. • HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus. • Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit. Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas: 1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa). 2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. 3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus. Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar. 5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan. Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya: 5.1. Gastritis Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi. 5.2. Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan. 5.3. Diare Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar. 5.4. Konstipasi Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini. 5.5. Apendisitis Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit. 5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini. 5.7. Maag Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya. 5.8. Keracunan Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus. 5.9. Tukak Lambung Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak. 5.10. Malnutrisi (kurang gizi) Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak. Sumber: 1. Sistem pencernaan makanan pada manusia (gurungeblog.wordpress.com) 2. Sistem pencernaan (id.wikipedia.org) 3. Pencernaan (id.wikipedia.org) 4. Sistem Pencernaan pada Manusia (wandylee.wordpress.com) 5. Ganguan atau Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia (donnarevita-sciencetwo-duablas.blogspot.com Di antara gangguan tersebut, yang umum terjadi antara lain sebagai berikut. 1. Karies pada Gigi (Dental Caries) Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu. Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan. Macam Gangguan atau Penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia 2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag) Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag. 3. Diare Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya. Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair. 4. Sembelit (Konstipasi) Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayursayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain. 5. Radang Usus Buntu (Appendicitis) Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah. Kelainan atau gangguan yang biasa menyerang sistem pencernaan manusia, antara lain: 1. Gastritis Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar. 2. Batu empedu Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu. 3. Konstipasi (sembelit) Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur. 4. Diare Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi. 5. Disentri Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah. 6. Radang usus buntu Radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan makanan dan terjadi infeksi. 7. Kanker Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.

penyakit-penyakit pada sistem peredaran darah

1. Anemia Anemia (kurang darah) dikarenakan kurangnya kadar Hb dalam darah dan jumlah eritrosit berkurang dari ukuran normal (4,2 juta/cc). 2. Varises / Penyakit Otot Nimbul Yaitu pelebaran pembuluh balik (vena), biasanya terlihat berwarna kebiruan dan sering terdapat pada betis. Penyebabnya adalah aliran darah yang tidak lancar. Ini sering dialami oleh seseorang yang banyak melakukan kegiatan dengan berdiri terus menerus, sehingga darah akan melawan grafitasi sehingga kerja vena semakin berat dan mengakibatkan pembulu vena menjadi molor dan membesar. 3. Hemeroid (ambeien) Yaitu pembesaran pembuluh balik pada daerah disekitar dubur (anus). Penyebabnya biasanya karena aktivitas mengejan. 4. Arteriosklerosis Yaitu pengerasan pambuluh nadi karena timbunan/ endapan kapur. 5. Artherosklerosis Yaitu pengerasan pambuluh nadi karena timbunan/ endapan lemak. 6. Embolus Yaitu tersumbatnya pembuluh darah arteri menuju ke otak karena benda yang bergerak/ thrombus/ darah yang membeku. 7. Trobus Yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak. 8. Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku Yaitu kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas/ menurun 9. Leukemia (kanker darah) Yaitu bertambahnya leukosit secara tak terkendali akibat kanker jaringan penghasil sel-sel darah putih. 10. Erythroblastosis faetalis Yaitu rusaknya eritrosit pada bayi di dalam kandungan karena ibu aglutinasi dari antibodi ibu, bila ibu bergolongan darah Rh- dan embrio Rh+, terjadi pada kandungan kedua, kandungan pertama Rh+. Ditandai dengan penyakit kuning pada bayi yang baru lahir yaitu seluruh tubuhnya berwarna kuning. 11. Thalasemia Merupakan anemia akibat rusaknya gen pembentuk Hemoglobin yang bersifat menurun. (faktor genetik) Penyakit ini ditandai dengan bentuk sel darah merah yang tidak beraturan, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida kurang. 12. Anemia Sel Bulan Sabit (Sick Cell Anemia). Penyakit ini kelainan sel darah merah yang berbentuk seperti bulan sabit, akibatnya daya ikat terhadap oksigen dan karbon dioksida berkurang. Atau karena eritrosit berbentuk bulan sabit sehingga dapat merusak membrane sel sehingga menjadi rapuh. 13. Anemia pernisiosa ( anemia addison ) Penyakit di mana tubuh tidak mampu menyerap vitamin B - 12. 14. Aneurisma Penyakit pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding otot. 15. Elefantiasis Penyakit kaki gajah disebabkan karena larva cacing filaria. Larva cacing filaria ini masuk ke dalam darah melalui gigitan nyamuk Culex sp. Larva ini kemudian terbawa dalam peredaran darah. Di dalam pembuluh getah bening (limfa) larva akan menetas menjadi cacing. Cacing-cacing tersebut akan menyumbat saluran limfa dan menyebabkan pecahnya saluran limfa. Cairan limfa yang keluar dari saluran inilah yang akan mengisi jaringan di bagian kaki sehingga kaki menjadi bengkak. 16. Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi Tekanan darah tinggi, yaitu nilai ambang tekanan sistole sekitar 140 -200 mmHg atau lebih, dan nilai ambang tekanan diastole sekitar 90 -110 mmHg atau lebih. 17. Hipotensi / Penyakit Darah Rendah Tekanan darah rendah, bila tekanan sistole di bawah 100 mmHg. 18. Jantung koroner Suatu gangguan jantung disebabkan oleh tertimbunnya lemak darah (kolesterol) pada arteri koronaria. 19. Vena-Vena Varicose Vena-vena Varicose adalah vena-vena yang menonjol, bengkak, warna ungu, seperti tali, yang terlihat tepat dibawah kulit anda, disebabkan oleh klep-klep yang rusak didalam vena-vena . Mereka lebih umum pada wanita-wanita daripada pada pria-pria dan seringkali beredar dalam keluarga-keluarga. Mereka dapat juga disebabkan oleh kehamilan, kelebihan berat badan yang sangat parah atau berdiri untuk periode-periode waktu yang lama. 20. Deep vein thrombosis (DVT) adalah bekuan darah yang terjadi dalam vena yang dalam. 21. Pulmonary embolism adalah bekuan darah yang terlepas dari vena dan berjalan ke paru-paru. 22. Chronic venous insufficiency adalah bukan bekuan darah, namun kondisi yang terjadi ketika klep-klep vena yang rusak atau DVT menyebabkan penumpukan darah dan bengkak pada kaki-kaki untuk waktu yang lama. Jika tidak dikontrol, cairan akan bocor kedalam jaringan-jaringan sekeliling pada pergelangan-pergelangan kaki dan kaki-kaki, dan mungkin akhirnya menyebabkan penguraian kulit dan pemborokan. 23. Lymphedema adalah penumpukan cairan yang abnormal yang menyebabkan pembengkakan, paling sering pada lengan-lengan atau kaki-kaki. Lymphedema berkembang ketika pembuluh-pembuluh limfa atau nodul-nodul limfa hilang, terganggu, rusak atau diangkat/dikeluarkan. Lymphedema dibagi menjadi 2 yaitu : v Lymphedema primer adalah jarang dan disebabkan oleh ketidakhadiran dari pembuluh-pembuluh limfa tertentu saat kelahiran, atau ia mungkin disebabkan oleh kelainan-kelainan pada pembuluh-pembuluh limfa. v Lymphedema sekunder tejadi sebagai akibat dari sumbatan/rintangan atau interupsi yang merubah sistim limfa. Lymphedema sekunder dapat berkembang dari infesi, penyakit yang berbahaya, operasi, pembentukan jaringan parut, trauma, deep vein thrombosis (DVT), perawatan radiasi atau perawatan kanker lain. 24. AIDS (acquired immuno defisiency syndrome) Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV AIDS, biasanya terjadi pada orang yang memiliki gaya hidup berganti pasangan serta pengguna jarum suntik untuk obat-obatan terlarang. Sekitar 60% pengguna jarum suntik obat-obatan terlarang terinfeksi virus ini. AIDS dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki system imun. Akibatnya, orang tersebut sangat rentan terhadap serangan penyakit lain. 25. Miokarditis Penyakit ini diakibatkan radang yang terjadi pada otot jantung. 26. Angina Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan, yang terjadi jika otot jantung kekurangan oksigen akibat pembuluh darah yang menyempit. Aktivitas fisik dan emosi, menyebabkan jantung bekerja lebih berat. Jika arteri menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah tidak dapat memenuhi kebutuhan jantung akan oksigen, bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri. 27. Infark Miokard Akut Infark miokard adalah kematian otot jantung karena penyumbatan pada arteri koroner. Otot-otot jantung yang tidak tersuplai darah akan mengalami kerusakan atau kematian mendadak. 28. Kardiomiopati Kardiomiopati adalah kerusakan/gangguan otot jantung sehingga menyebabkan dinding-dinding jantung tidak bergerak sempurna dalam menyedot dan memompa darah. Penderita kardiomiopati seringkali berisiko terkena arritmia dan gagal jantung mendadak. Kardiomiopati masih dibagi lagi jenisnya menjadi kardiomipati kongestif, hipertrofik, restriktif dan peripartum. 29. Arritmia Arritmia berarti irama jantung tidak normal, yang bisa disebabkan oleh gangguan rangsang dan penghantaran rangsang jantung ringan maupun berat. 30. Gagal Jantung Kongestif. Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Jantung dikatakan gagal bukan karena berhenti bekerja, namun karena tidak memompa sekuat yang seharusnya. Sebagai dampaknya, darah bisa berbalik ke paru-paru dan bagian tubuh lainnya. 31. Fibrilasi Atrial Fibrilasi atrial adalah gangguan ritme listik jantung yang mengganggu atrial. Gangguan impuls listrik ini menyebabkan kontraksi otot jantung tidak beraturan dan memompa darah secara tidak efisien. Akibatnya, atrium jantung tidak sepenuhnya mengosongkan darah menuju ke serambi (ventrikel). Fibrilasi atrial biasanya terkait dengan banyak gangguan jantung lainnya, termasuk kardiomiopati, koroner, hipertropi ventrikel, dll. Hipertiroid dan keracunan alkohol juga bisa menyebabkan fibrilasi atrial. 32. Inflamasi Jantung Inflamasi jantung dapat terjadi pada dinding jantung (miokarditis), selaput yang menyelimuti jantung (perikarditis), atau bagian dalam (endokarditis). Inflamasi jantung dapat disebabkan oleh racun maupun infeksi. 33. Kelainan Katup Jantung Katup jantung berfungsi mengendalikan arah aliran darah dalam jantung. Kelainan katup jantung yang dapat mengganggu aliran tersebut, antara lain karena pengecilan (stenosis), kebocoran (regurgiasi), atau tidak menutup sempurna (prolapsis). Kelainan katup dapat terjadi sebagai bawaan lahir maupun karena infeksi dan efek samping pengobatan. 34. Stroke Terjadi jika suplai darah ke otak terhenti akibat dari penyumbatan pembuluh darah di otak atau pecahnya pembuluh darah yang menuju otak. 35.Blue baby Penyakit ini umumnya hanya terjadi pada bayi, yaitu seluruh tubuhnya berwarna biru. Hal ini disebabkan karena foramen ovale tidak tertutup. 36.Polistemia Sekunder Memiliki kelainan disebabkan karena eritrosit memiliki jumlah lebih dari normal sehingga memiliki darah yang kental. 37.Trombositopenia Kelainan yang kekurangan trombosit (<300.000) sehingga darah akan sangat lambat sekali untuk membeku. • Ekokardiograf (Echocardiography ECG) ECG merupakan suatu teknik untuk mengetahui struktur internal dan gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ketubuh pasien. Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan kedada pasien menggunakan transduser. Kemudian transduser bertindak sebagai penerima pantulan balik gelombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan. Gambaran yang dibentuk oleh pantulan dipindahkan ke layar, yang dapat menampilkan gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding ventrikel, anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, adanya gumpalan darah, dan tumor di jantung. Ekoardiografi berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada gangguan jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung, dan gangguan fungsi ventrikel kiri. • Pemindaian Dengan Bahan Radioaktif Cara ini merupakan cara yabg aman untuk mendeteksi penyakit jantung. Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan bahan radioaktif yang tidak berbahaya. Kemudian, pasien berbaring dan dibagian jantung diperiksa dengan detektor sinar gamma. Detektor akan merekam gambar jantung dan dari rekaman tersebut dapat dibuat foto polaroidnya. • Angioplasty Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang tersumbat oleh plak (timbunan lemak). Caranya, balon yang masih kempis diletakkan pada tabung kecil panjang (kateter), kemudian dimasukkan kedalam bagian arteri yang tersumbat. Setelah letaknya tepat, balon digelembungkan. Saat balon membesar, plak akan terdorong keluar, arteri melebar, dan aliran darah kembali lancar. • Operasi Hypass Jantung Operasi Hypass seringkali dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan pembuluh darah arteri jantung. Pada operasi hypass, dilkukan pencangkokan penbuluhdarah baru dari aorta menuju kejantung. Untuk itu diperlukan vena dari tubuh lainuntuk menggantikan jalur arteri yang tersumbat. Sistem peredaran darah manusia begitu lengkap dan rumit. Oleh karena itu, kita harus bersukur dan menjaga kesehatan sistem peredaran darah dengan berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat. 1) EKOKARDIOGRAF merupakn suatu teknik untuk mengetahui struktur intenal dan gerakan jantung serta pembulu darah yang besar tanpa memasukan alat ke dalam tubuh pasien.CARANYA GELOMBANG ULTRASONIK di arahkan ke dada pasien mengunakan transduser.kemudian transduser bertindak sebagai penerima pantulan balik glombang ultrasonik (echo) untuk membentuk bayangan 2) Hemofilia Pengobatan Hemofilia dalam perkembangannya dilakukan dengan metode imunisasi analgesik, transfusi darah, dan penggunaan produk infus untuk menggantikan faktor pembekuan yang dilakukan setelah terjadi perdarahan (therapy on-demand). Namun, makin lama makin meluas menjadi bersifat pencegahan terhadap perdarahan (terapi prophylaxis), yaitu ditemukannya konsentrat faktor pembekuan. Sehingga, penderita hemofilia bisa melakukan infus faktor VIII secara rutin untuk mempertahankan kadar konsentrasi protein pembekuan dalam darah yang dibutuhkan. Adapun Prof. Dr. Djajadiman Gatot, SpA (K) yang juga menjadi pembicara juga dalam diskusi tersebut menerangkan, pengobatan definitif yang bisa dilakukan oleh penderita Hemofilia adalah dengan metode RICE, singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Penjabarannya: - Rest. Penderita harus senantiasa beristirahat, dan jangan banyak melakukan kegiatan berat atau yang sifatnya kontak fisik. - Ice. Jika terjadi luka segera perdarahan itu dibekukan dengan mengkompresnya dengan es. - Compression. Dalam hal ini, luka itu juga harus dibebat atau dibalut dengan perban. - Elevation. Berbaring dan meninggikan luka tersebut lebih tinggi dari posisi jantung. Penderita Hemofilia A tergolong rentan terhadap aktivitas olahraga. Namun, menurut Djajadiman, penderita Hemofilia A boleh saja berolahraga. Pilih olahraga ringan, seperti bermain bilyar. Sehingga, mengurangi risiko terjadinya luka atau cedera yang mengakibatkan perdarahan. "Untuk terapi rutin atau pencegahan bisa saja, tapi perawatannya lebih mahal, sambung Djajadiman. Sekedar informasi, untuk faktor VIII ukuran 250 international unit harganya adalah sekitar Rp.1,2 juta hingga Rp.1,5 juta. "Umur obat ini (faktor VIII) hanya bertahan selama 12 jam. Jadi, harus disuntikkan setiap 12 jam atau 2 kali sehari. Dan, karena penyakit ini merupakan penyakit genetis, pengobatan ini diperlukan seumur hidup. 2) Talasemia Pengobatan Medis : Pengobatan yang biasa diberikan pada penderita Talasemia adalah dengan transfusi darah, tetapi dengan cara ini biasanya terjadi penumpukan zat besi di dalam tubuh. Pengobatan Tianshi : Sesuai dengan cara pengobatan China, tubuh pasien harus diseimbangkan dulu dan stamina dikembalikan dengan pemberian Nutrient High Calcium Powder I untuk dewasa atau Children Nutrient High Calcium Powder III pada anak-anak. Pemberian suplemen kalsium ini juga memperkuat daya tahan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Bila penyakit ini disebabkan oleh kerusakan sel darah merah karena pengaruh pengobatan atau kimia, dilakukan perbaikan sel-sel darah merah yang ada dengan Vitality Softgel Capsules. Sedangkan bila penyakit ini timbul karena proses produksi sel darah merah yang terganggu, dilakukan pengaktifan organ ginjal pembuluh darah dengan Cordyceps Mycellium Capsules. 3) Leukemia Penanganan kasus penyakit Leukemia biasanya dimulai dari gejala yang muncul, seperti anemia, perdarahan dan infeksi. Secara garis besar penanganan dan pengobatan Leukemia bisa dilakukan dengan cara single ataupun gabungan dari beberapa metode dibawah ini: 1. Chemotherapy/intrathecal medications 2. Therapy Radiasi. Metode ini sangat jarang sekali digunakan 3. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang) 4. Pemberian obat-obatan tablet dan suntik 5. Transfusi sel darah merah atau platelet. Sistem Therapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive.

fungsi peredaran darah pada manusia

Fungsi Sistem Peredaran Darah pada Manusia- Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh dan otot-otot yang membantu dan mengontrol aliran darah ke seluruh tubuh. Proses ini disebut sirkulasi. Bagian utama dari sistem ini adalah jantung, arteri, kapiler dan vena. Ketika darah mulai mengalir, ia meninggalkan jantung dari ventrikel kiri dan masuk ke aorta. Aorta adalah arteri terbesar dalam tubuh. Darah meninggalkan aorta penuh oksigen. Hal ini penting untuk sel-sel di otak dan tubuh untuk melakukan pekerjaan mereka. Darah yang kaya oksigen mengalir ke seluruh tubuh dalam sistem arteri ke arteriol terkecil. Dalam perjalanan kembali ke jantung, darah melakukan perjalanan melalui sistem pembuluh darah. Setelah mencapai paru-paru, karbon dioksida (produk limbah) akan dihapus dari darah dan menggantinya dengan oksigen segar yang kita dihirup melalui paru-paru. Vena dan Arteri Arteri yang tangguh, tabung elastis yang membawa darah dari jantung. Ketika arteri menjauh dari jantung, mereka membagi menjadi vesel yang lebih kecil. Arteri terbesar adalah setebal ibu jari. Arteri terkecil lebih tipis dari rambut. Arteri tipis disebut arteriol. Arteri membawa darah segar! Warnanya berasal dari oksigen yang dibawanya. Vena membawa darah ke jantung. Pembuluh darah terkecil, juga disebut venula, sangat tipis. Mereka bergabung dengan vena besar yang terbuka ke jantung. Pembuluh darah membawa darah merah gelap yang tidak memiliki banyak oksigen. Vena memiliki dinding tipis. Mereka tidak perlu sekuat arteri karena ketika darah kembali ke jantung, berada di bawah tekanan kurang. Jantung Apakah Anda tahu bahwa jantung Anda adalah otot terkuat? Jantung Anda dibagi menjadi dua sisi. Sisi kanan memompa darah ke paru-paru Anda di mana mengambil oksigen. Pompa sisi kiri oksigen dibasahi darah keluar untuk tubuh Anda. Mereka tidak bekerja sendiri, tapi bersama sebagai sebuah tim. Darah tubuh disirkulasikan melalui jantung lebih dari 1.000 kali per hari. Antara lima dan enam ribu liter darah yang dipompa setiap hari. Jantung Anda seukuran yang sama seperti kepalan tangan Anda. Kerja jantung anda adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh Anda. Otot berkontraksi dan memeras darah. Pada sisi kiri memompa darah dari paru-paru ke seluruh tubuh Anda. Pompa sisi kanan darah basi dari tubuh Anda kembali ke paru-paru Anda untuk pasokan oksigen segar. Apa itu Darah? Darah lebih kental dari air dan memiliki sedikit rasa asin. Dalam tubuh orang dewasa ada 10,6 liter darah yang beredar di sekitar. Pada darah mereka ada miliaran hidup sel darah mengambang dalam cairan yang disebut plasma. Jika Anda mengambil sampel kecil darah ini dan menuangkannya ke dalam tabung reaksi dan kemudian memasukkannya ke dalam sebuah mesin yang disebut mesin pemisah, Anda akan dapat melihat lapisan darah ini. Mesin ini memutar darah sekitar begitu cepat sehingga memisahkan sel darah merah, dari sel-sel darah putih, dari trombosit. Sel-sel darah merah tenggelam ke dasar karena mereka lebih berat, bagian yang lebih padat, tapi plasma tetap di atas karena lebih ringan. Plasma adalah air 95% dan 5% lainnya terdiri dari zat terlarut, termasuk garam. Fungsi Sistem Peredaran Darah Secara umum, sistem peredaran darah berfungsi mengangkut makanan dan zat sisa hasil metabolisme. Selain itu, sistem peredaran darah juga berfungsi sebagai berikut. 1. Mengangkut zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk didetoksifikasi (dinetralkan) atau ke ginjal untuk dibuang. 2. Mendistribusikan hormon dari kelenjar dan organ yang memproduksinya ke sel-sel tubuh yang membutuhkannya. 3. Mengatur suhu tubuh melalui aliran darah. 4. Mencegah hilangnya darah melalui mekanisme pembekuan darah. 5. Melindungi tubuh dari bakteri dan virus dengan mensirkulasikan antibodi dan sel darah putih. Pada prinsipnya, sistem peredaran darah memiliki empat komponen utama sebagai berikut. 1. Darah, berfungsi sebagai medium pengangkut untuk nutrisi, udara, dan zat buangan. 2. Jantung, berfungsi memompa darah sehingga dapat beredar ke seluruh tubuh. 3. Pembuluh darah, merupakan saluran tempat darah beredar ke seluruh tubuh. 4. Sistem lain yang dapat menambah atau mengurangi kandungan dalam darah. Misalnya, usus halus dalam sistem pencernaan tempat darah mendapatkan nutrisi yang akan dibawa ke seluruh tubuh, atau ginjal tempat darah mengurangi konsentrasi urea yang dikandungnya. Komposisi Darah. Manusia rata-rata mempunyai lima sampai enam liter darah, atau sekitar 8% dari total berat badannya. Apabila darah diendapkan dengan proses sentrifugasi, darah terbagi menjadi dua bagian, yaitu plasma darah dan sel sel darah (Starr and Taggart, 1995: 656). Perhatikan Gb 5.1. Gb. 5.1 Ketika darah disentrifugasi, akan terbentuk lapisan-lapisan darah, yaitu plasma darah dan sel-sel darah Komponen Jumlah Plasma darah (50%–60% volume darah) 1. Air 91%–92% plasma darah 2. Protein 7%–8% plasma darah 3. Ion, gula, lemak, asam amino, hormon, vitamin, 1%–2% plasma darah dan gas terlarut 4-5 juta sel/mL darah Sel darah (40%–50% volume darah) 1. Sel darah merah 3.000–6.750 sel/mL darah 2. Sel darah putih 250.000–3.000 sel/mL darah 3. Trombosit a. Plasma Darah. Plasma darah merupakan komponen darah yang paling banyak, yaitu sekitar 55%-60% bagian dari darah. Plasma darah terdiri atas 90% air dan 10% sisanya berupa zat-zat yang terlarut di dalamnya yang harus diangkut ke seluruh tubuh. Zat-zat terlarut dalam plasma darah tersebut terdiri atas protein, hormon, nutrisi (glukosa, vitamin, asam amino, lemak), gas (oksigen dan karbon dioksida), garam-garam (sodium, kalsium, potasium, magnesium), serta zat buangan seperti urea. Protein dalam plasma darah merupakan zat terlarut yang paling banyak. Terdapat tiga bagian utama protein plasma darah, yaitu: 1) albumin, berperan dalam mengatur tekanan osmotik darah (mengontrol aliran air yang masuk ke dalam membran plasma); 2) globulin, mengangkut nutrisi makanan dan berperan dalam sistem kekebalan tubuh; 3) fibrinogen, berperan dalam proses pembekuan darah. b. Sel-Sel Darah. Hampir 45% dari volume darah manusia merupakan sel-sel darah. Darah mengandung beberapa tipe sel darah yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). 1) Sel darah merah. Eritosit (erythro = merah, cyto = sel) tidak memiliki inti sel dan berbentuk bikonkaf sehingga memiliki luas permukaan yang besar (Gambar 5.2). Pria rata-rata mempunyai eritrosit ± 5 juta per mm3 darahnya, sedangkan wanita mempunyai eritrosit ± 4,5 juta per mm3 darahnya. Mengapa bisa demikian? Gb. 5.2 Sel-sel darah merah berwarna merah dan berbentuk bikonkaf. Eritrosit berwarna merah karena mengandung hemoglobin, yaitu sebuah molekul kompleks dari protein dan molekul besi (Fe). Setiap molekul hemoglobin dapat berikatan dengan empat molekul oksigen. Oksigen diperoleh ketika sel darah melewati kapiler-kapiler alveolus di paruparu. Hemoglobin kurang reaktif terhadap molekul karbon dioksida. Oleh karena itu, karbon dioksida yang diperoleh dari sel lebih banyak larut dalam plasma darah. Gb. 5.3 Setiap hemoglobin dapat mengikat empat molekul oksigen. Hemoglobin yang berikatan dengan oksigen akan berwarna merah cerah. Adapun hemoglobin yang tidak berikatan dengan oksigen, berwarna merah gelap atau kebiru-biruan. Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel sehingga sel darah merah tidak dapat hidup lama. Sel darah yang mati atau rusak dikeluarkan dari sistem peredaran darah. Kemudian, masuk ke hati atau limfa untuk dipecah. Zat besi yang dikandung sel darah tersebut kemudian diangkut darah menuju sumsum tulang untuk dirakit kembali menjadi molekul hemoglobin yang baru hingga akhirnya terbentuk sel darah yang baru. 2) Sel Darah Putih. Sel darah putih tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak berwarna merah, serta ukuran dan jumlah sel darah putih berbeda dengan sel darah merah. Perbandingan jumlah sel darah putih dan sel darah merah mencapai 1:500 hingga 1:1000. Artinya, terdapat 500 hingga 1000 sel darah merah untuk setiap satu sel darah putih. Ukuran sel darah putih lebih besar daripada sel darah merah. Sel darah putih memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sel darah putih berdasarkan karakteristik sitoplasmanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya bergranula. Granulosit terdiri atas neutrofil, eosinofil, dan basofil. Neutrofil adalah sel darah putih yang granulanya menyerap zat warna yang bersifat netral. Sementara itu, eosinofil granulanya menyerap zat warna yang bersifat asam, sedangkan basofil granulanya menyerap zat warna yang bersifat basa. Sementara itu, agranulosit merupakan kelompok sel darah putih yang sitoplasmanya tidak bergranula, terdiri atas limfosit dan monosit. Limfosit dinamai demikian karena sel ini terdapat juga pada cairan limfa. Adapun monosit merupakan sel darah putih yang berukuran besar. Gambar 5.4 Terdapat lima tipe leukosit, yaitu (a) neutrofil, (b) eosinofil, (c) basofil, (d) limfosit, dan (e) monosit. Sel darah putih dibentuk di limfa dan sumsum tulang. Secara umum, sel darah putih berperan dalam pertahanan tubuh. Sel darah putih akan mematikan organisme atau zat asing berbahaya yang masuk ke dalam tubuh, terutama yang masuk melalui jaringan darah. Eosinofil dan monosit dapat bersifat fagositik terhadap sel asing, seperti sel bakteri dan sel kanker. Dalam melaksanakan fungsinya, monosit dapat membesar menjadi makrofag. 3) Keping Darah. Keping-keping darah (trombosit) merupakan fragmen-fragmen besar sel yang disebut megakariosit. Jadi, keping-keping darah bukan merupakan satu sel yang utuh. Seperti sel darah merah, keping-keping darah tidak mempunyai inti sel dan masa hidupnya pun pendek, yaitu sekitar 10–12 hari. Keping-keping darah berperan dalam proses penghentian pendarahan. Pembekuan dimulai ketika keping-keping darah dan faktor-faktor lain dalam plasma darah kontak dengan permukaan yang tidak biasa, seperti pembuluh darah yang rusak atau terluka. Ketika ada permukaan yang terbuka pada pembuluh darah yang terluka, keping-keping darah segera menempel dan menutupi permukaan yang terbuka tersebut. Keping-keping darah yang menempel, faktor lain, dan jaringan yang terluka memicu pengaktifan trombin, sebuah enzim, dari protrombin dalam plasma darah. Trombin yang terbentuk akan mengkatalis perubahan fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Molekul fibrin menempel satu sama lain, membentuk jaringan berserat. Jaringan protein fibrin ini, menghentikan aliran darah dan membuat darah menjadi padat, seperti gelatin ketika sudah dingin. Jaringan ini membuat sel darah merah terperangkap dan menambah kepadatan dari darah yang beku. Untuk memahami proses pembekuan darah, perhatikan Gb 5.5. Gb. 5.5 Luka dapat memicu pembekuan darah. Keping-keping darah menempel di bagian yang berserat dan mengeluarkan benang-benang yang lengket dan membuatnya merekat satu dengan yang lain. Dalam waktu setengah jam, keping-keping darah mengerut, menarik lubang untuk merapat, dan memaksa cairan yang ada untuk keluar. Aksi tersebut menghasilkan pembekuan yang padat dan kuat sehingga membuat luka merapat. Fungsi sistem peredaran darah manusia melalui hati, darah dan jaringan pembuluh darah, untuk memungkinkan pengangkutan berbagai zat ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah berkaitan dengan transportasi nutrisi, gas, sel darah, hormon dan metabolit seluruh tubuh. Jantung, darah dan pembuluh darah adalah tiga komponen penting dari sistem peredaran darah. Fungsi utama dari sistem organ adalah untuk membawa oksigen dan nutrisi ke setiap sel dan jaringan tubuh. Hal ini juga mengangkut karbon dioksida dan bahan limbah dari jaringan yang berbeda ke organ ekskretoris yang sesuai. Setiap komponen struktural memainkan peran unik untuk secara kolektif memenuhi fungsi tersebut. Jantung adalah organ pusat bertanggung jawab untuk mengumpulkan darah beroksigen dari paru-paru, dan memompanya ke seluruh tubuh dengan bantuan jaringan rumit pembuluh darah. Darah, jaringan ikat cairan tubuh kita, adalah pembawa utama berbagai molekul penting, yaitu, oksigen, karbon dioksida, glukosa, antibodi, urea, dll Hal ini juga berfungsi sebagai media untuk transportasi dan interaksi sel-sel kekebalan tubuh, dan komponen lain dari sistem kekebalan tubuh. Untuk berhasil melakukan fungsi-fungsi, sistem sirkulasi harus bekerja dalam hubungan erat dengan semua sistem organ tubuh yang lain. Diberikan di bawah ini adalah laporan lengkap dari fungsi yang dilakukan oleh setiap komponen dari sistem peredaran darah. Hati Hati manusia adalah organ sebesar kepalan tangan yang terkandung dalam kantong yang disebut pericardium. Hal ini dibagi menjadi empat ruang - dua bilik atas disebut atria dan dua bilik bawah disebut ventrikel. Struktur hati manusia telah digambarkan di bawah ini. 1 - Unggul vena cava2 - Kanan atrium3 - trikuspid valve4 - Kanan ventricle5 - Paru valve6 - paru artery7 - Paru vein8 - Kiri atrium9 - bikuspid valve10 - Kiri ventricle11 - aorta valve12 - Aorta Melalui kontraksi berirama dan relaksasi otot jantung, dua fungsi utama yang dilakukan oleh jantung adalah: 1] Mengumpulkan darah terdeoksigenasi dari tubuh dan memompanya ke paru-paru untuk oksigenasi Hal ini dicapai melalui sirkuit paru yang meliputi atrium kanan dan ventrikel. Terdeoksigenasi darah memasuki atrium kanan melalui vena kava superior, dan dipompa ke ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Pompa kontraksi ventrikel darah ini ke paru-paru melalui katup paru dan arteri paru-paru. 2] Menerima darah beroksigen dari paru-paru, dan memompanya ke seluruh tubuh Hal ini dicapai melalui sirkuit sistemik yang meliputi atrium kiri dan ventrikel. Darah beroksigen dari paru-paru di terima di atrium kiri melalui pembuluh darah paru, dan dipompa ke ventrikel kiri melalui bicuspid (mitral) valve. Ventricular kontraksi maka pompa ini darah beroksigen ke aorta melalui katup aorta, dan diberikan ke seluruh tubuh. Darah Darah adalah jenis jaringan ikat cairan, dan terdiri dari sebuah array dari sel tersuspensi dalam cairan kental yang disebut plasma. Plasma terdiri 90-92% air bersama dengan nutrisi, garam, gas, hormon dan protein seperti molekul sinyal, enzim, antibodi, produk limbah, dan metabolit lainnya. Sel darah merah, trombosit dan sel darah putih membentuk komponen seluler darah. • Darah berfungsi sebagai media transportasi bagi sel-sel dan molekul tubuh. Mengangkut: Oksigen dari paru-paru ke setiap sel tubuh Karbon dioksida dari setiap sel ke paru-paru Nutrisi dan glukosa dari sistem pencernaan ke hati dan organ lainnya Sisa metabolisme dari organ yang berbeda untuk ginjal Hormon dari kelenjar endokrin ke organ efektor yang berbeda • Selain transportasi, komponen darah memainkan peran penting dalam beberapa mekanisme homeostatis termasuk pengaturan suhu tubuh, makanan dan keseimbangan air, kadar besi, keseimbangan osmotik sel, dll • Sel darah putih atau leukosit hadir dalam darah yang terlibat dalam menyampaikan kekebalan terhadap berbagai patogen. Sel-sel ini berpartisipasi dalam respon imun primer tubuh. Selain itu, antibodi, sitokin, dan molekul lain dari sistem kekebalan tubuh juga hadir dalam darah di mana mereka berinteraksi dengan benda asing, patogen dan target mereka untuk penghancuran oleh sel-sel kekebalan. Pembuluh Darah Pembuluh darah berfungsi sebagai sarana untuk mencapai berbagai fungsi transportasi darah. Jaringan pembuluh darah menyediakan rute untuk darah untuk mencapai setiap organ tubuh. Arteri, vena dan kapiler merupakan komponen utama jaringan ini. Arteri adalah pembuluh yang terlibat dalam transportasi oksigen darah dari jantung ke berbagai organ (pengecualian: arteri paru-paru), melalui cabang-cabangnya disebut arteri. Vena, sebaliknya, mengumpulkan darah terdeoksigenasi dari organ yang berbeda, melalui cabang-cabang venula disebut, dan membawanya kembali ke jantung (pengecualian: vena paru). Kapiler adalah pembuluh darah tipis, dan menghubungkan venula dan arteriol. Ini adalah kapiler yang berfungsi sebagai situs sebenarnya untuk pertukaran nutrisi antara darah dan jaringan. Arteri --> arteriol Kapiler --> venula Vena Dengan demikian, darah dari jantung memasuki arteri, dan arus lebih lanjut ke arteriol dan kapiler. Pertukaran nutrisi dan gas terjadi di sini. Darah ini, sekarang dalam keadaan terdeoksigenasi, mengalir ke venula dan akhirnya memasuki pembuluh darah yang akan diangkut kembali ke jantung, dan kemudian ke paru-paru. Sistem sirkulasi adalah sistem organ yang kompleks yang memainkan peran utama dalam memasok oksigen dan nutrisi ke semua sel dan jaringan tubuh, juga mengumpulkan karbon dioksida dan bahan limbah dari sel. Hal ini juga terlibat dalam pengangkutan hormon, mendistribusikan panas ke seluruh tubuh, mengangkut sel-sel kekebalan tubuh dan utusan kimia dari sistem kekebalan tubuh. Integritas struktural dan fungsional dari setiap komponen dari sistem sirkulasi adalah sama pentingnya bagi kelangsungan hidup sehat. Sistem Transportasi/Peredaran Darah pada Manusia Posted by gurungeblog ⋅ Oktober 31, 2008 ⋅ 345 Komentar Filed Under Sistem Peredaran darah transportasi manusia Sistem transportasi manusia Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe. Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah. 1. Darah Bagian-bagian darah Sel-sel darah (bagian yg padat) • Eritrosit (sel darah merah) • Leukosit (sel darah putih) • Trombosit (keping darah) sel-darah Plasma Darah (bagian yg cair) • Serum • Fibrinogen Fungsi Darah Darah mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah 2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal 3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah. 4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah 5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih 6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah 7. Menjaga kestabilan suhu tubuh. 2. Jantung jantung-manusia Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah sama. 3. Pembuluh Darah Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah halus) Pembuluh Nadi • Tempat Agak ke dalam • Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis • Aliran darah Berasal dari jantung • Denyut terasa • Katup Hanya disatu tempat dekat jantung • Bila ada luka Darah memancar keluar Pembuluh Vena 1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis 2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) 3. Aliran darah Menuju jantung 4. Denyut tidak terasa 5. Katup Disepanjang pembuluh 6. Bila ada luka Darah Tidak memancar 1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali. 5. Getah Bening Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe) Penyakit pada Sistem Transportasi 1. Anemia • Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati • Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12 2. Talasemia Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah 3. Hemofili Darah sulit/tidak bisa membeku 4. varises Pelebaran pembuluh vena 5. Atherosklerosis Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak 6. Arteriosklerosis Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur 7. leukopeni jumlah sel darah putih kurang dari normal